Nabi Muhammad Diam Saat Harga Dirinya Dihina, Tapi Jika Agamanya Dihina Beliau Bangkit Melawan

Mendiamkan kedzholiman tidaklah akhlaq

akhir akhir ini banyak segelintir orang memakai sebutan “akhlaq”, mengapa? bisa jadi mereka mau menggembosi umat islam supaya tidak turun aksi bela islam ii 4 november nanti, wallahu’alam.

mereka berkata akhlaq nabi saw muliau kerabat, diludahi diam aja, di uwuri pasir kepalnya dia yg mulia diam aja.

butuh dikenal saudaraku yang mudah - mudahan dirahmati allah swt, bahwa ingin mangulas sejarah rasulullah saw itu wajib kompherensif (menyuluruh) , dia benar rasulullah saw tabah diludahi oleh kafir quraisy dan juga dilumuri pasir kepalanya, karna seluruh itu menyangkut perihal individu bukan urusan agama, pantas dia tabah karna benar akhlaq dia yang begitu mulia.

rasulullah saw memerintahkan teman - temannya yang mulia buat menewaskan penghina dia, dan juga khalid bin walid radiallahu’anhu sempat menewaskan seseorang yang sempat mengucapkan panggilan ‘muhammad sohibuk’ (muhammad koncomu/muhammad temen lo).

pada dikala itu sayyidina abu bakar assidiq radiallahu’anhu berkata: bila orang tersebut berkata serupa itu dihadapanku, saya hendak jalani serupa apa yang dicoba khalid bin walid radiallahu’anhu.

yang diperlu dikenal budi pekerti dan juga akhlaq itu berubah kerabat, bila budi pekerti barometernya merupakan kerutinan lokal tetapi akhlaq barometernya merupakan syariat.

jadi jangan pakai kalimat yang benar buat tujuan yg bathil.

bila kita menolak hisbah/amar ma’ruf nahi mungkar dan juga jihad maksudnya banyak ayat qur’an yg kita tolak.
karna hisbah dan juga jihad terdapat didalam alqur’an.

terakhir, untaian mutiara hikmah guru kami tercinta alhabib muhammad rizieq syihab yang masyhur kalau:

mendiamkan kedzholiman bukan akhlaq, mengkampanyekan perdamaian buat meredam antusias perjuangan melawan kedzholiman merupakan pengkhianatan.






(sumber: mustaqim. website)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.